Senin, 25 April 2011

Saran Dokter untuk pasien Belum Tentu di pakai Saat Dokternya sendiri Sakit.


Durham, North Carolina, Saran pengobatan yang diberikan oleh dokter pada pasiennya belum tentu sama ketika dokternya sendiri yang sakit. Bukan karena pelit berbagi ilmu atau ingin membeda-bedakan, tapi dokter wajib memilih terapi paling aman untuk pasiennya.

Seringkali, terapi yang dikategorikan aman tidak menjamin suatu penyakit bisa cepat sembuh. Sebaliknya pengobatan yang bisa menyembuhkan penyakit dengan cepat biasanya lebih banyak memiliki efek samping dan risiko kegagalan atau bahkan kematian.

Sebagian dokter lebih mengutamakan keamanan dibandingkan kemanjuran sebuah metode pengobatan, jika sedang berhadapan dengan pasiennya. Namun ketika dirinya sendiri yang sedang sakit, maka kemanjuran terapi lebih diutamakan dibandingkan keamanan.

Hal ini terungkap dalam penelitian terbaru yang dilakukan oleh Dr Peter A Ubel dari Duke University di North Carolina. Dr Ubel mensurvei 242 dokter terkait metode pengobatan kanker usus, dan 1.600 dokter terkait metode pengobatan flu burung.

Hasil survei menunjukkan, 38 persen dokter memilih operasi jika dirinya terkena kanker usus karena cara itu paling efektif. Namun jika bukan dirinya yang sakit, hanya 25 persen dokter yang menyarankan operasi ke pasien dengan alasan risiko kematian lebih besar.

Demikian juga pada pengobatan flu burung, 63 persen dokter menggunakan obat paling mutakhir meski banyak memiliki efek samping jika dirinya sendiri yang sakit. Namun jika yang sakit adalah pasien, hanya 49 persen dokter yang menyarankan obat mutakhir dengan alasan banyak efek samping.

"Perbedaan ini tak ada hubungannya dengan moral dan etika. Saya pikir tidak ada pasien yang mau ambil risiko dengan pengobatan yang risikonya tinggi alias tidak aman," ungkap Dr Ubel seperti dikutip dari Reuters, Selasa (12/4/2011).

Pendapat senada juga diberikan oleh seorang psikolog dari University of Illinois, Alan Schwartz. Menurutnya jika sebagian dokter sering membeda-bedakan jenis terapi untuk pasien dan untuk dirinya sendiri, maka kecenderungan itu sangat manusiawi.

"Selalu ada masalah ketika seseorang termasuk dokter harus memutuskan suatu hal yang penting bagi orang lain. Kita tahu, dokter tidak selamanya bisa menebak apa yang dimaui oleh pasiennya sehingga lebih memililih cara aman," ungkapnya.

(up/ir)

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More